Abockbusup.com – Mengetahui tipe file yang digunakan oleh Linux secara umum adalah hal yang sangat penting bagi siapapun yang bergelut di sistem operasi ini. Seperti yang diketahui, Linux menjadi salah satu sistem yang banyak digunakan dan memiliki fungsi yang sangat banyak.
Dengan perkembangannya, tentu pemahaman akan tipe file yang sering digunakan secara umum akan membantu menentukan apakah file yang akan digunakan nanti. Oleh karena itu, pada artikel kali ini akan dibahas tentang berbagai tipe file tersebut.
Pengertian Sistem File
Sebelum membahas mengenai tipe file yang digunakan oleh Linux secara umum adalah apa, penting dulu untuk tahu apa itu pengertian sistem file. Tujuannya, supaya pemahaman terhadap tipe file yang digunakan semakin komprehensif.
Sistem file adalah struktur logis yang digunakan untuk mengatur akses terhadap data yang tersimpan di disk. Dengan kata lain, sistem file merupakan database khusus yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, memanipulasi, dan mengambil data, sehingga mudah ditemukan dan diakses.
Sistem file adalah interface penghubung disk dengan sistem operasi. Ketika sebuah program ingin membaca dari hard disk atau media penyimpanan lainnya, sistem operasi akan meminta sistem file untuk mencari lokasi dari file yang diminta.
Setelah file ditemukan, sistem file akan membuka dan membaca file tersebut, kemudian mengirimkan informasinya ke sistem operasi dan akhirnya dapat dibaca oleh pengguna.
Tipe File yang Digunakan oleh Linux Secara Umum Adalah?
Setelah mengetahui apa pengertian sistem file, berikutnya akan dibahas tentang tipe file yang digunakan Linux secara umum.
Sistem operasi Linux memang mendukung banyak sistem file yang berbeda-beda namun secara umum pilihannya yang banyak digunakan adalah keluarga Ext* (Ext2, Ext3 dan Ext4) dan ReiserFS. Berikut ini penjelasannya:
1. Ext2 (2nd Extended)
Ext2 (Second Extended File System) adalah sistem file yang digunakan pada sistem operasi Linux. Ini merupakan pengembangan dari sistem file Ext (Extended File System) yang pertama, yang merupakan sistem file yang dibuat untuk Linux pertama kali.
Ext2 dapat menyimpan banyak file yang lebih besar daripada sistem file sebelumnya, dan juga menyediakan beberapa fitur tambahan seperti kemampuan untuk membuat hard link dan symbolic link.
Ext2 juga memiliki kemampuan untuk menangani partisi yang lebih besar dan lebih banyak daripada sistem file sebelumnya.
Meskipun sudah digantikan oleh sistem file yang lebih baru seperti Ext3 dan Ext4, Ext2 masih sering digunakan pada beberapa sistem operasi Linux karena stabilitas dan keandalannya yang tinggi.
2. Ext3 (3rd Extended)
Ext3 adalah sistem file yang merupakan peningkatan dari Ext2. Salah satu fitur utama Ext3 adalah journaling, yang memungkinkan recovery yang lebih cepat setelah shutdown mendadak. Namun, fitur ini juga membutuhkan lebih banyak memori dan dapat memperlambat operasi I/O.
Selain itu, Ext3 juga menjamin integritas data setelah terjadi kerusakan atau unclean shutdown dengan memungkinkan pemilihan tipe dan jenis proteksi data. Ext3 juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan Ext2 karena meningkatkan throughput dengan memaksimalkan pergerakan head hard disk.
Meskipun demikian, integritas data tidak terjamin jika memilih salah satu dari tiga mode jurnal yang tersedia untuk memaksimalkan kecepatan. Selain itu, migrasi dari Ext2 ke Ext3 juga mudah dilakukan tanpa perlu melakukan format ulang.
3. Ext4 (4th Extended)
Ext4 (Fourth Extended Filesystem) adalah filesystem lainnya yang digunakan pada sistem operasi Linux. Ini merupakan pengembangan dari filesystem Ext3 yang sebelumnya.
Ext4 memiliki beberapa fitur baru yang tidak tersedia pada Ext3, seperti kemampuan untuk menyimpan file dengan ukuran lebih besar dari 2 terabyte, kemampuan untuk menyimpan lebih banyak metadata tentang file, dan kecepatan yang lebih tinggi dalam menyimpan dan mengakses file.
Ext4 juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan file yang hilang atau rusak secara otomatis, yang merupakan fitur yang berguna jika terjadi masalah dengan sistem.
Ini merupakan pilihan yang umum digunakan pada sistem operasi Linux saat ini karena kemampuannya yang tinggi dan stabilitasnya yang baik.
4. JFS (Journalis File System)
JFS atau yang juga dikenal sebagai IBM Journal File System merupakan sistem file yang pertama kali menawarkan fitur journaling. Journaling adalah proses mencatat semua perubahan yang terjadi pada sistem file.
Sehingga, jika terjadi masalah atau kegagalan sistem, sistem file dapat dengan mudah dikembalikan ke kondisi sebelum terjadinya masalah tersebut.JFS telah lama digunakan pada sistem operasi IBM AIX sebelum kemudian digunakan pada sistem operasi GNU/Linux.
Saat ini, JFS menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan pada sistem operasi GNU/Linux karena memiliki kemampuan yang baik dalam menggunakan sumber daya CPU.
Selain itu, JFS juga sangat cepat dalam proses formatting, mounting, dan fsck, serta memiliki kinerja yang sangat baik terutama berkaitan dengan deadline I/O scheduler.
5. Reiser FS
Sistem file Reiser diciptakan berdasarkan pohon balance yang sangat cepat dan memiliki kinerja yang luar biasa, dengan algoritma yang lebih kompleks. Sistem file Reiser juga memiliki jurnal yang cepat dan memiliki fitur yang mirip dengan sistem file Ext3.
Sistem file Reiser juga lebih efisien dalam menggunakan ruang disk, dimana dapat menghemat sampai 6 persen ruang disk.
Sebagai contoh, jika kita menulis file 100 bytes, file tersebut hanya akan ditempatkan dalam satu blok sementara sistem file lain menempatkannya dalam 100 blok. Sistem file Reiser tidak memiliki pengalokasian inode yang tetap.
6. FAT 16
FAT16 (File Allocation Table 16) adalah sistem file yang pertama kali diperkenalkan pada era MS-DOS di tahun 1981. Ini dirancang untuk mengelola file yang terdapat pada floppy disk, dan kemudian juga mampu mengelola file yang terdapat pada hard disk.
Keunggulan dari FAT16 adalah kemampuannya untuk bekerja pada banyak sistem operasi yang berbeda, seperti Windows 95/98/Me, OS/2, Linux, dan beberapa versi dari UNIX.
Namun, kelemahan terbesar dari FAT16 adalah jumlah kluster yang terbatas untuk setiap partisi, sehingga apabila hard disk bertambah besar, ukuran kluster yang ada di harddisk juga akan bertambah besar. FAT16 juga tidak mendukung kompresi, enkripsi, dan beberapa teknik keamanan lainnya.
7. FAT 32
FAT32 adalah sistem file yang pertama kali diperkenalkan pada saat peluncuran Windows 95 Service Pack 2. Ini merupakan pengembangan dari FAT16 dengan perbaikan utama pada jumlah cluster yang lebih banyak untuk setiap partisi.
Meskipun bertujuan untuk menutupi kelemahan FAT16, ada masalah kompatibilitas dengan sistem operasi lain seperti Windows NT, Linux, dan UNIX. Setelah muncul Windows XP, kompatibilitas dengan FAT32 menjadi tidak masalah lagi.
Kesimpulan
Sebagai sebuah sistem operasi yang banyak digunakan sekarang ini, tentu penting mengetahui apa saja tipe file yang banyak dimanfaatkan dalam sistem Linux. Tujuannya, agar semakin maksimal untuk memanfaatkannya di dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.
Mengerti tipe file yang digunakan oleh Linux secara umum adalah memang sangat penting. Linux menggunakan tipe file di atas yang berbentuk biner, teks, konfigurasi, skrip, dan sistem. File ini dapat dijalankan atau dibaca oleh komputer dan manusia. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: